Minggu, 15 Desember 2013

Tuah Sang Tuan Rumah (SEA Games 2013)


Indonesia akan bertemu Myanmar di laga pamungkas grup B cabang sepakbola SEA Games 2013. Menghadapi tuan rumah, peluang Indonesia dinilai kecil untuk bisa memetik kemenangan, terlebih Indonesia diharuskan menang dengan jumlah gol besar demi mengamankan tiket ke Semifinal. Ada satu catatan penting yang harus diwaspadai anak asuh Rahmad Darmawan, determinasi pemain Myanmar saat bertanding di depan publik sendiri jelas akan merepotkan pertahanan timnas Indonesia. Hal tersebut sempat dialami timnas senior Indonesia saat mengikuti turnamen di Myanmar pada saat persiapan menjelang Piala AFF 2008.
            Saat itu Indonesia bertemu dua kali dengan Myanmar, pada saat babak penyisihan grup dan partai Final. Pada babak penyisihan Indonesia harus takluk dari tuan rumah dengan skor 2-1, Myanmar yang saat itu dilatih Marcos Antonio Falopa tampil baik dengan mengandalkan tusukan-tusukan pemain tengah mereka. Walau mengalami kekalahan dari Myanmar, Indonesia tetap bisa lolos ke babak Semifinal yang kemudian berhasil lolos ke Final setelah mampu menundukkan klub dari Korea Selatan melalui adu pinalti. Di babak Final, anak asuh Beny Dollo masih tidak bisa mengatasi perlawanan Myanmar, tampil ngotot dengan mengandalkan lini tengah mereka, Myanmar akhirnya mengalahkan Indonesia kembali dengan skor 2-1.
             Selain Indonesia, Singapura juga pernah mengahadapi situasi yang sama dimana pada saat itu mereka bertemu di babak Semifinal Piala AFF 2004. Meskipun pertandingan dilangsungkan di Kuala Lumpur, Malaysia, dikarenakan pada saat itu Myanmar tidak memiliki Stadion yang layak untuk menggelar pertandingan Internasional, mereka tetap tampil impresif dengan mampu merepotkan Singapura yang saat itu diperkuat Noh Alam Syah. Pertandingan tetap dimenangkan Singapura, tapi bukan pertandingan yang bisa dibilang mudah, Singapura unggul 3-4 atas Myanmar.
            Berkaca dari dua pengalaman di atas, kekhawatiran akan peluang Indonesia di ajang SEA Games cabang sepakbola semakin jelas terlihat. Apalagi dengan ketiadaan Striker tajam di lini depan yang juga ikut berpengaruh terhadap produktifitas timnas u23 dalam mencetak gol. Selain itu, dukungan publik tuan rumah bisa menambah tekanan anak asuh Rahmad Darmawan dalam pertandingan yang akan berlangsung pada Senin, 16 Desember tersebut. Bila dilihat dari kekurangan timnas u23 pada ajang SEA Games kali ini lebih kepada lemahnya mental bertanding Garuda Muda, meskipun sempat tampil apik di ajang Islamic Solidarity Games di Palembang, mental pemain Indonesia u23 belum teruji betul lantaran pertandingan masih berlangsung di bawah dukungan publik sendiri.
            Keadaan jelas berbeda bila bertanding di tempat netral ataupun di bawah tekanan suporter lawan, hal ini yang sepertinya kurang dipersiapkan oleh timnas u23. Lemahnya mental bertanding timnas bisa dilihat sejak pertandingan awal, disaat menghadapi Kamboja, Indonesia tampil menekan sejak menit awal, namun buruknya penyelesaian akhir membuat para pemain menjadi frustasi dan seakan kehilangan kepercayaan diri. Hal tersebut kemudian terbawa disaat berhadapan dengan Thailand, baru menit pertama Andik Vermansyah dkk. sudah tertinggal lebih dulu, kemudian disusul dengan 3 gol yang terjadi dipertengahan babak pertama dan kedua. Meskipun sempat mencetak gol hiburan lewat sepakan pemain belakang, Andri Ibo, Indonesia tetap tidak terselamatkan dari kekalahan telak 4-1 dari Thailand.
            Setelah meraih hasil imbang atas Timor Leste, peluang Indonesia untuk lolos ke babak Semifinal jelas kecil, mengingat determinasi yang akan ditunjukkan tuan rumah saat bertanding melawan Indonesia diprediksi akan merepotkan Garuda Muda. Sepertinya Myanmar akan menargetkan kemenangan atas Indonesia, bisa dibilang keadaannya seperti lima tahun yang lalu, dimana Indonesia harus berhadapan dengan Myanmar didepan publik lawan.
            Akankah Indonesia mampu menkandaskan perlawanan tuan rumah di depan publik mereka? Semoga saja, karena gue sangat berharap kondisi seperti Piala AFF 2004 akan terjadi di SEA Games kali ini. Pada saat itu (AFF 2004), Vietnam selaku tuan rumah cukup diunggulkan saat berhadapan dengan Indonesia pada fase penyisihan grup . Lautan merah memenuhi Stadion, bukan untuk mendukung Indonesia, tapi tuan rumah Vietnam, meskipun pada saat itu Indonesia dinilai punya kualitas diatas pemain Vietnam, namun dukungan publik akan meningkatkan semangat bertanding tim Vietnam. Namun, determinasi saja kurang cukup untuk bisa memenangi pertandingan, Indonesia mampu membungkam suporter Vietnam dengan kemenangan telak 0-3. Salah satu gol diciptakan melalui kaki Ilham Jayakusuma, Striker Persita Tangerang yang diakhir turnamen keluar sebagai Top Score.

            Semoga aja besok anak-anak Garuda mampu memberikan permainan terbaiknya dan mudah-mudahan mampu memenangkan pertandingan. Amiiiiiiiiiiin.Tapi untuk bisa meraih emas dengan skuad yang ada sekarang ini jelas merupakan hal yang berat, sulit rasanya mengharapkan Alfin Tuasalamony dkk. untuk bisa merebut emas SEA Games kali ini. Selain buruknya permainan, banyaknya pemain yang cedera semakin mempersulit timnas u23 untuk terus berjuang di ajang SEA Games kali ini. Gue jadi kepikiran, gimana ya reaksi para pemain yang sempat dicoret dari skuad timnas u23 ketika mengetahui bahwa Indonesia tampil buruk dan kurang meyakinkan di ajang SEA Games? Terlebih Syamsir Alam.. J

Tidak ada komentar:

Posting Komentar