Indonesia akan bertemu Myanmar di laga pamungkas grup B
cabang sepakbola SEA Games 2013. Menghadapi tuan rumah, peluang Indonesia
dinilai kecil untuk bisa memetik kemenangan, terlebih Indonesia diharuskan
menang dengan jumlah gol besar demi mengamankan tiket ke Semifinal. Ada satu
catatan penting yang harus diwaspadai anak asuh Rahmad Darmawan, determinasi
pemain Myanmar saat bertanding di depan publik sendiri jelas akan merepotkan
pertahanan timnas Indonesia. Hal tersebut sempat dialami timnas senior Indonesia
saat mengikuti turnamen di Myanmar pada saat persiapan menjelang Piala AFF
2008.
Saat itu Indonesia bertemu dua kali
dengan Myanmar, pada saat babak penyisihan grup dan partai Final. Pada babak
penyisihan Indonesia harus takluk dari tuan rumah dengan skor 2-1, Myanmar yang
saat itu dilatih Marcos Antonio Falopa tampil baik dengan mengandalkan
tusukan-tusukan pemain tengah mereka. Walau mengalami kekalahan dari Myanmar,
Indonesia tetap bisa lolos ke babak Semifinal yang kemudian berhasil lolos ke
Final setelah mampu menundukkan klub dari Korea Selatan melalui adu pinalti. Di
babak Final, anak asuh Beny Dollo masih tidak bisa mengatasi perlawanan
Myanmar, tampil ngotot dengan mengandalkan lini tengah mereka, Myanmar akhirnya
mengalahkan Indonesia kembali dengan skor 2-1.
Selain Indonesia, Singapura juga pernah
mengahadapi situasi yang sama dimana pada saat itu mereka bertemu di babak
Semifinal Piala AFF 2004. Meskipun pertandingan dilangsungkan di Kuala Lumpur,
Malaysia, dikarenakan pada saat itu Myanmar tidak memiliki Stadion yang layak
untuk menggelar pertandingan Internasional, mereka tetap tampil impresif dengan
mampu merepotkan Singapura yang saat itu diperkuat Noh Alam Syah. Pertandingan
tetap dimenangkan Singapura, tapi bukan pertandingan yang bisa dibilang mudah,
Singapura unggul 3-4 atas Myanmar.
Berkaca dari dua pengalaman di atas,
kekhawatiran akan peluang Indonesia di ajang SEA Games cabang sepakbola semakin
jelas terlihat. Apalagi dengan ketiadaan Striker tajam di lini depan yang juga
ikut berpengaruh terhadap produktifitas timnas u23 dalam mencetak gol. Selain
itu, dukungan publik tuan rumah bisa menambah tekanan anak asuh Rahmad Darmawan
dalam pertandingan yang akan berlangsung pada Senin, 16 Desember tersebut. Bila
dilihat dari kekurangan timnas u23 pada ajang SEA Games kali ini lebih kepada
lemahnya mental bertanding Garuda Muda, meskipun sempat tampil apik di ajang
Islamic Solidarity Games di Palembang, mental pemain Indonesia u23 belum teruji
betul lantaran pertandingan masih berlangsung di bawah dukungan publik sendiri.
Keadaan jelas berbeda bila
bertanding di tempat netral ataupun di bawah tekanan suporter lawan, hal ini
yang sepertinya kurang dipersiapkan oleh timnas u23. Lemahnya mental bertanding
timnas bisa dilihat sejak pertandingan awal, disaat menghadapi Kamboja,
Indonesia tampil menekan sejak menit awal, namun buruknya penyelesaian akhir
membuat para pemain menjadi frustasi dan seakan kehilangan kepercayaan diri.
Hal tersebut kemudian terbawa disaat berhadapan dengan Thailand, baru menit
pertama Andik Vermansyah dkk. sudah tertinggal lebih dulu, kemudian disusul
dengan 3 gol yang terjadi dipertengahan babak pertama dan kedua. Meskipun
sempat mencetak gol hiburan lewat sepakan pemain belakang, Andri Ibo, Indonesia
tetap tidak terselamatkan dari kekalahan telak 4-1 dari Thailand.
Setelah meraih hasil imbang atas
Timor Leste, peluang Indonesia untuk lolos ke babak Semifinal jelas kecil,
mengingat determinasi yang akan ditunjukkan tuan rumah saat bertanding melawan
Indonesia diprediksi akan merepotkan Garuda Muda. Sepertinya Myanmar akan
menargetkan kemenangan atas Indonesia, bisa dibilang keadaannya seperti lima
tahun yang lalu, dimana Indonesia harus berhadapan dengan Myanmar didepan
publik lawan.
Akankah Indonesia mampu menkandaskan
perlawanan tuan rumah di depan publik mereka? Semoga saja, karena gue sangat
berharap kondisi seperti Piala AFF 2004 akan terjadi di SEA Games kali ini.
Pada saat itu (AFF 2004), Vietnam selaku tuan rumah cukup diunggulkan saat
berhadapan dengan Indonesia pada fase penyisihan grup . Lautan merah memenuhi
Stadion, bukan untuk mendukung Indonesia, tapi tuan rumah Vietnam, meskipun
pada saat itu Indonesia dinilai punya kualitas diatas pemain Vietnam, namun
dukungan publik akan meningkatkan semangat bertanding tim Vietnam. Namun,
determinasi saja kurang cukup untuk bisa memenangi pertandingan, Indonesia
mampu membungkam suporter Vietnam dengan kemenangan telak 0-3. Salah satu gol
diciptakan melalui kaki Ilham Jayakusuma, Striker Persita Tangerang yang diakhir
turnamen keluar sebagai Top Score.
Semoga aja besok anak-anak Garuda
mampu memberikan permainan terbaiknya dan mudah-mudahan mampu memenangkan
pertandingan. Amiiiiiiiiiiin.Tapi untuk bisa meraih emas dengan skuad yang ada
sekarang ini jelas merupakan hal yang berat, sulit rasanya mengharapkan Alfin
Tuasalamony dkk. untuk bisa merebut emas SEA Games kali ini. Selain buruknya
permainan, banyaknya pemain yang cedera semakin mempersulit timnas u23 untuk
terus berjuang di ajang SEA Games kali ini. Gue jadi kepikiran, gimana ya
reaksi para pemain yang sempat dicoret dari skuad timnas u23 ketika mengetahui
bahwa Indonesia tampil buruk dan kurang meyakinkan di ajang SEA Games? Terlebih
Syamsir Alam.. J
Tidak ada komentar:
Posting Komentar