Rabu, 05 Juni 2013

Jeparadise (bag 5)

Setelah membayar tiket masuk sebesar Rp 3000,- kami pun masuk ke dalam kompleks pariwisata yang lokasinya sangat dekat dengan pusat kota. Sambil menunggu hujan reda, kami beristirahat sejenak di dalam Mesjid yang kemarin sempat kita singgahi di hari ke-dua.
            Sekitar pukul 16.25 WIB hujan pun mereda, meskipun masih menyisakan gerimis kecil namun tidak menyurutkan semangat kita (lebay) untuk menyusuri tempat wisata yang di dalamnya masih  terdapat perkampungan warga ini. Tujuan pertama kita adalah “Kura-Kura Ocean Park”. Tempat pengamatan ikan, semacam  Sea World ini sebenarnya baru dibangun beberapa tahun yang lalu, dengan tiket masuk sebesar Rp 12.500,- kita bisa menjelajahi bangunan berbentuk penyu (tapi kenapa namanya Kura-Kura Ocean Park ya?) tersebut sepuasnya .
            Bangunan berlantai dua ini memiliki dua bagian di dalamnya. Bagian pertama di lantai dasar, terdapat akuarium kecil dan besar yang mengelilingi akuarium raksasa di tengahnya. Sementara di dekat pintu masuk terdapat kolam besar yang berisi penyu (mirip kolam sentuh di Sea Worl). Di lantai atas bangunan, hanya terdapat beberapa jenis permainan kecerdasan untuk anak-anak kecil, mungkin ini playground untuk anak-anak yang bosan melihat ikan. Dari sini, bisa terlihat bagian atas akuarium raksasa yang menjadi pusat bangunan .
          
  Karena kebetulan kita datang terlampau sore, maka tidak banyak waktu untuk menikmati seluruh tempat di dalam bangunan tersebut. Sebenarnya bangunannya tidak terlalu luas, bahkan terlampau kecil untuk tempat pengamatan ikan. Mungkin karena jumlah wisatawan Pantai Kartini tidak terlalu banyak, maka bangunannya pun dibuat minimalis (ngarang bebas).
            Dari Kura-Kura Ocean Park, Kita pun beranjak ke bagian timur pantai. Di sini terdapat lapak-lapak pedagang yang sudah tutup, kemudian terdapat balai/ gazibu di tengah-tengah lapak  yang berfungsi sebagai tempat para pengunjung untuk duduk-duduk sambil menikmati suasana pantai dengan semilir angin sepoi-sepoinya sembari menyantap berbagai jenis jajanan. Karena gak ada pedagang yang masih buka, kitapun cuma duduk-duduk di kursi yang banyak berjejer di bibir jalan paving (Pantai Kartini tidak memiliki area berpasir, lantaran sebagian besar sudah di buat track untuk bersepeda ataupun jalan dan lari).
            Karena hari sudah semakin sore, kamipun pulang meninggalkan tempat wisata andalan Kabupaten Jepara tersebut dengan berjalan kaki (hadeeeeeeh jalan kaki lagi). Karena suasana jalan yang lengang serta minimnya polusi membuat perjalanan menuju alun-alun menjadi nyaman. Udara yang segar meskipun udah sore semakin menambah nikmatnya suasana sore di bumi Kartini.

            Kurang lebih 2 Km berjalan kaki dari Pantai Kartini, akhirnya sampailah kita di alun-alun Jepara. Karena udah masuk waktu Maghrib juga, kita pun mampir dulu ke Mesjid yang ada di sebelah Kompleks Museum Kartini. Selepas Maghrib, kita pun beranjak menyusuri trotoar (di Jepara trotoarnya rapiiiiiiiiih dan layak pakai, jadi sangat nyaman digunakan bagi pejalan kaki) menuju ke pusat jajanan Jepara.
            Karena masih sore, sekitar pukul 18.30 WIB kondisi pusat jajanannya pun belum terlalu ramai pembeli, jadi sedikit lebih leluasa milih tempat makannya. Karena yang dijual bukan makanan khas Jepara, bingung juga mau pilih yang mana, karena sebagian besar makanan yang dijumpai gak beda jauh sama yang ada di Jakarta.
            Sempet muter-muter sebentar, akhirnya lima orang dari rombongan memutuskan untuk makan sate dan sisanya termasuk gue milih makan mie godok ajalah. Kebetulan yang jual masih saudaraan sama Pakde nya temen gue, jadi dijamin rasanya gak kalah enak dari yang pernah gue coba sebelumnya.
            Bagi gue, ini kali pertama gue nyoba mie godok/ mie rebus yang dijual gerobakan (lebih tepatnya pertama kali sejak belasan tahun lamanya). Setelah kenyang makan di pusat jajanan kita pun memutuskan untuk .. untuk kemana ya??? gue lupa hehehehe.. wajar lah udah lama juga nih kejadiannya, baru gue tulis sekarang.
            Oh iya.. selepas makan malem, kita berdelapan jalan kaki ke alun-alun, sembari menikmati suasana malam Jepara. Secara malam itu malam terakhir kita di Jepara, jadinya kita pengen menikmati suasana alun-alun kota kayak malem kedua kita di sana. Tapi sayangnya malam itu kondisi alun-alun sepi melompong, cuma ada beberapa anak gaul Jepara yang nongkrong di depan Museum Kartini. Jadi kitapun cuma sekedar duduk-duduk di bangku pot yang ada di pinggir alun-alun.
            Karena gak ada yang bisa dinikmati di sana, gak sampe 20 menit kitapun melipir pulang. Waktu itu kurang lebih pukul 20.30/21.00 WIB, tapi kondisi jalan udah lengang dan udah sepi banget. Toko-toko di SCJ pun udah banyak yang tutup, emang begini kali ya susana kota kecil, tapi justru suasana beginilah yang bikin betah, yang gak akan bisa ditemuin di Jakarta (jam 9 malem aja masih kena macet di jalan). Tadinya sebelum pulang sempet mau ngelaundry baju kotor 3 hari sebelumnya yang udah numpuk di tas. Tapi karena satu dan lain hal, kita gak jadi untuk nyuci baju di sana.
            Kamis, 21 Februari 2013. Selepas mandi dan sarapan kitapun berbenah mengemas barang bawaan, setelah pamit dengan yang punya rumah sambil mengucapkan terima kasih kitapun beranjak menuju Pul travel yang letaknya sangat amat super duper deket dari rumah. Sayangnya satu temen gue gak bisa ikut, baru bisa pulang hari sabtu secara ibunya nyusul ke rumah Budenya (tempat kita nginep) dua hari sebelumnya, jadinya dia pulang bareng sang nyokap.
            Pukul 11.00 WIB mobil travel mulai beranjak meninggalkan Jepara, menuju Semarang (oh iya, cuaca hari itu entah kenapa cerah banget, seakan-akan gembira melihat kita yang mau balik ke Jakarta ckckc). Meskipun kereta yang akan kita tumpangi baru berangkat pukul 19.00 WIB tapi ya namanya orang “udik” maunya muter-muter dulu di sana, meskipun pada kenyataannya gak sempet muter-muter. Karena selain gak tau jalan, kondisi jalan kota Semarang yang gak jauh beda sama Jakarta membuat kita urung untuk melaksanakan niat kita sebelumnya.
             Pukul 19.15 WIB kereta Tawang Jaya yang kita tumpangi pun beranjak meninggalkan ibu kota Jawa Tengah yang seumur hidup baru 2 kali gue datengin. Pertama, waktu hari senin pas baru sampe, kedua, ya pas pulangnya itu hehehehe.. mudah-mudahan masih bisa dateng ke sana lagi, pengen banget sih keliling Semarang. Tapi sayangnya gak punya kawan yang bisa diajak jalan-jalan ke sana, yang bener-bener tau seluk beluk kota tersebut. Mungkin ada salah satu dari kalian yang mau temenin gue jalan-jalan di kota Semarang???

TAMAT