Australia
Australia
merupakan salah satu tim yang lolos ke putaran final Piala Asia u19 2014. Di
level senior, Australia sudah tidak perlu diragukan kualitasnya. Berangkat dari
kawasan Oceania, Australia tidak terbendung disana, hingga akhirnya FFA
(Football Federation Australia) memutuskan untuk hijrah ke konfederasi
sepakbola Asia (AFC) pada tahun 2006.
Keputusan
kepindahan Australia ke zona Asia dikarenakan demi kemudahan mencapai tiket
Piala Dunia, hal ini jelas sangat sulit didapat apabila bermain di zona
Oceania. Pada zona Oceania, pemenang kualifikasi tidak langsung lolos,
melainkan harus melalui babak play off yang biasanya akan mempertemukan wakil
Oceania dengan wakil Amerika Selatan. Hal inilah yang menyebabkan sulitnya
tim-tim asal Oceania untuk bisa menembus Piala Dunia, lantaran ketimpangan
kualitas antara keduanya cukup jauh.
Di level
senior, Australia telah mencicipi 4 kali putaran final Piala Dunia, tiga
diantaranya didapat setelah hijrah ke federerasi sepakbola Asia, yakni pada
tahun 1974, 2006, 2010, dan 2014 yang akan berlangsung di Brasil nanti. Untuk
level Asia, Australia berhasil lolos dan tampil di putaran final sebanyak tiga
kali (2007, 2011, dan 2015), dengan prestasi tertinggi menjadi runner up di
tahun 2011.
U19
Di level
u19, Australia merupakan tim yang kuat dan sering menjadi langganan Piala Dunia
u20. Tehitung sudah 15 kali Australia tampil di Piala Dunia u20, dengan
pencapaian terbaik mencapai semifinal di edisi 1991 dan 1993.
Di level
Asia, debut Piala Asia u19 didapatkan pada tahun 2006, kala itu mereka mampu
mencapai babak perempat final, sebelumnya akhirnya dijungkalkan Korea Selatan.
Pada edisi 2008, 2010, dan 2012, Australia selalu lolos menembus babak
semifinal bahkan pada tahun 2010 berhasil menembus babak final. Namun, upaya
Australia untuk meraih gelar Asia pertamanya dapat digagalkan Korea Utara,
Australia takluk 3-2 lewat tiga gol dari Jong Il Gwan.
Sebelum
bergabung dengan AFC, Australia begitu merajai Oceania, hal tersebut dapat
dilihat dari 12 gelar juara yang didapat Australia di kawasan Oceania,
pencapaian terburuk yang mereka dapat hanya satu kali menjadi runner up pada
tahun 1980.
AFC u19 Championship 2014
Australia
lolos ke putaran final dengan status runner up terbaik, yang tergabung di grup
F bersama Vietnam, Hong Kong, dan China Taipei. Anak asuh Paul Okon “hanya”
mengoleksi 11 gol dan kemasukan 5 gol, hal ini masih kalah dengan jumlah yang
dihasilkan pemuncak klasemen, Vietnam, yakni 16 gol dan 3 kemasukkan.
Pada babak
kualifikasi, Australia yang sebelumnya tampil superior ternyata harus mengakui
keunggulan Vietnam di pertandingan terakhir dengan takluk 1-5. Satu-satunya gol
yang dicetak pada pertandingan itu dilesakkan oleh Peter Skapetis. Hal ini
cukup mengejutkan, mengingat sejarah Australia yang cukup superior di Piala
Asia u19 sejak keikut sertaannya di tahun 2006.
Pada Piala
Asia u19 kali ini, Australia diperkuat beberapa pemain dengan kualitas mumpuni,
baik yang merumput di liga Australia ataupun yang berasal dari klub-klub liga
Inggris. Ada beberapa pemain yang diperkirakan akan menjadi tulang punggung
Australia di putaran final Oktober nanti, mereka adalah Peter Skapetis
(QPR/Inggris), Daniel de Silva (Perth Glory/Australia) serta pemain-pemain yang
merumput di liga Eropa.
Salah satu
pemain yang menonjol di tim Australia pada babak kualifikasi adalah Peter
Skapetis. Pemain yang merumput bersama QPR ini merupakan pencetak gol terbanyak
untuk Australia di babak kualifikasi. Pada pertandingan pembuka, dia
mengantarkan Australia unggul telak atas Hong Kong dengan skor 7-0, lewat
sumbangan empat golnya, Skapetis menjadi pemain paling produktif di babak
kualifikasi. Total lima gol telah dicetaknya pada babak kualifikasi (empat ke
gawang Hong Kong, satu ke gawang Vietnam).
Peter Skapetis |
Sebelumnya
gue sempat melihat rataan skill para pemain Australia pada game Soccer Manager,
disitu ada beberapa pemain Australia yang secara skill cukup mumpuni untuk
pemain usia 19 tahun ke bawah. Seperti Daniel de Silva yang mempunyai nilai 80,
atau Awer Mabil dengan nilai 77. Kalau dilihat dari nilai-nilai tersebut,
kualitas para pemain muda Australia hampir sama dengan kualitas timnas senior
Indonesia (sampai saat ini pemain dengan nilai tertinggi di timnas senior Indonesia
di miliki Sergio Van Dijk dengan nilai 80).
Tapi
bagaimanapun kekompakkan tim jauh lebih penting dari sekedar skill individu,
mudah-mudahan Indonesia u19 bisa tampil lebih baik dan tetap waspada terhadap
calon lawan termasuk Australia, meskipun Indonesia lolos dengan status juara
grup di babak kualifikasi.
Daniel de Silva (Soccer Manager) |
Berikut hasil kualifikasi timnas
Australia u19:
Australia 7-0
Hong Kong
China Taipei 0-3
Australia
Australia 1-5
Vietnam
Klasemen Grup F Kualifikasi Piala
Asia u19 2014
- Vietnam
- Australia
- Hong Kong
- China Taipei
Tidak ada komentar:
Posting Komentar