Minggu, 04 Mei 2014

Mengintip Calon Lawan Garuda Jaya/ Indonesia u19 di Piala Asia u19 2014 (2)

Australia

Australia merupakan salah satu tim yang lolos ke putaran final Piala Asia u19 2014. Di level senior, Australia sudah tidak perlu diragukan kualitasnya. Berangkat dari kawasan Oceania, Australia tidak terbendung disana, hingga akhirnya FFA (Football Federation Australia) memutuskan untuk hijrah ke konfederasi sepakbola Asia (AFC) pada tahun 2006.
Keputusan kepindahan Australia ke zona Asia dikarenakan demi kemudahan mencapai tiket Piala Dunia, hal ini jelas sangat sulit didapat apabila bermain di zona Oceania. Pada zona Oceania, pemenang kualifikasi tidak langsung lolos, melainkan harus melalui babak play off yang biasanya akan mempertemukan wakil Oceania dengan wakil Amerika Selatan. Hal inilah yang menyebabkan sulitnya tim-tim asal Oceania untuk bisa menembus Piala Dunia, lantaran ketimpangan kualitas antara keduanya cukup jauh.
Di level senior, Australia telah mencicipi 4 kali putaran final Piala Dunia, tiga diantaranya didapat setelah hijrah ke federerasi sepakbola Asia, yakni pada tahun 1974, 2006, 2010, dan 2014 yang akan berlangsung di Brasil nanti. Untuk level Asia, Australia berhasil lolos dan tampil di putaran final sebanyak tiga kali (2007, 2011, dan 2015), dengan prestasi tertinggi menjadi runner up di tahun 2011.

U19
Di level u19, Australia merupakan tim yang kuat dan sering menjadi langganan Piala Dunia u20. Tehitung sudah 15 kali Australia tampil di Piala Dunia u20, dengan pencapaian terbaik mencapai semifinal di edisi 1991 dan 1993.
Di level Asia, debut Piala Asia u19 didapatkan pada tahun 2006, kala itu mereka mampu mencapai babak perempat final, sebelumnya akhirnya dijungkalkan Korea Selatan. Pada edisi 2008, 2010, dan 2012, Australia selalu lolos menembus babak semifinal bahkan pada tahun 2010 berhasil menembus babak final. Namun, upaya Australia untuk meraih gelar Asia pertamanya dapat digagalkan Korea Utara, Australia takluk 3-2 lewat tiga gol dari Jong Il Gwan.
Sebelum bergabung dengan AFC, Australia begitu merajai Oceania, hal tersebut dapat dilihat dari 12 gelar juara yang didapat Australia di kawasan Oceania, pencapaian terburuk yang mereka dapat hanya satu kali menjadi runner up pada tahun 1980.

AFC u19 Championship 2014
Australia lolos ke putaran final dengan status runner up terbaik, yang tergabung di grup F bersama Vietnam, Hong Kong, dan China Taipei. Anak asuh Paul Okon “hanya” mengoleksi 11 gol dan kemasukan 5 gol, hal ini masih kalah dengan jumlah yang dihasilkan pemuncak klasemen, Vietnam, yakni 16 gol dan 3 kemasukkan.
Pada babak kualifikasi, Australia yang sebelumnya tampil superior ternyata harus mengakui keunggulan Vietnam di pertandingan terakhir dengan takluk 1-5. Satu-satunya gol yang dicetak pada pertandingan itu dilesakkan oleh Peter Skapetis. Hal ini cukup mengejutkan, mengingat sejarah Australia yang cukup superior di Piala Asia u19 sejak keikut sertaannya di tahun 2006.
Pada Piala Asia u19 kali ini, Australia diperkuat beberapa pemain dengan kualitas mumpuni, baik yang merumput di liga Australia ataupun yang berasal dari klub-klub liga Inggris. Ada beberapa pemain yang diperkirakan akan menjadi tulang punggung Australia di putaran final Oktober nanti, mereka adalah Peter Skapetis (QPR/Inggris), Daniel de Silva (Perth Glory/Australia) serta pemain-pemain yang merumput di liga Eropa.
Salah satu pemain yang menonjol di tim Australia pada babak kualifikasi adalah Peter Skapetis. Pemain yang merumput bersama QPR ini merupakan pencetak gol terbanyak untuk Australia di babak kualifikasi. Pada pertandingan pembuka, dia mengantarkan Australia unggul telak atas Hong Kong dengan skor 7-0, lewat sumbangan empat golnya, Skapetis menjadi pemain paling produktif di babak kualifikasi. Total lima gol telah dicetaknya pada babak kualifikasi (empat ke gawang Hong Kong, satu ke gawang Vietnam).

Peter Skapetis
Sebelumnya gue sempat melihat rataan skill para pemain Australia pada game Soccer Manager, disitu ada beberapa pemain Australia yang secara skill cukup mumpuni untuk pemain usia 19 tahun ke bawah. Seperti Daniel de Silva yang mempunyai nilai 80, atau Awer Mabil dengan nilai 77. Kalau dilihat dari nilai-nilai tersebut, kualitas para pemain muda Australia hampir sama dengan kualitas timnas senior Indonesia (sampai saat ini pemain dengan nilai tertinggi di timnas senior Indonesia di miliki Sergio Van Dijk dengan nilai 80).
Tapi bagaimanapun kekompakkan tim jauh lebih penting dari sekedar skill individu, mudah-mudahan Indonesia u19 bisa tampil lebih baik dan tetap waspada terhadap calon lawan termasuk Australia, meskipun Indonesia lolos dengan status juara grup di babak kualifikasi.

Daniel de Silva (Soccer Manager)
Berikut hasil kualifikasi timnas Australia u19:
Australia        7-0   Hong Kong
China Taipei  0-3  Australia
Australia        1-5   Vietnam

Klasemen Grup F Kualifikasi Piala Asia u19 2014
  1. Vietnam
  2. Australia
  3. Hong Kong
  4. China Taipei

Tidak ada komentar:

Posting Komentar