Jumat, 30 Agustus 2013

Lucia Saharui, News Anchor Serba Bisa

Bagi pemirsa program Wideshot di Metro Tv, tentu tidak asing lagi dengan anchor yang satu ini. Kepiawaiannya dalam membawakan berbagai program di TV berita tersebut, membuat Lucia Saharui dikenal sebagai anchor serba bisa. Belakangan dia juga membawakan program-program seputar bisnis dan ekonomi, seperti Yourmoney dan Metro Bisnis. Lulusan Teknik Kimia, Universitas Indonesia itu mengaku memiliki ketertarikan dengan hal-hal yang berhubungan dengan bisnis. Maka dari itulah kesempatan membawakan program ekonomi dan bisnis dijadikannya sebagai tempat untuk belajar dan menambah ilmu tentang ekonomi.Disamping dunia jurnalistik, ibu dua anak ini ternyata juga menggeluti bisnis sebagai supplier bahan-bahan industri, melalui perusahaan yang dimilikinya.
Beberapa waktu lalu Industria mendapat kesempatan berbincang-bincang dengannya, untuk berbagi pengalaman sebagai seorang Jurnalis. Berikut petikan wawancara dengan Lucia Saharui:

Kenapa lebih memilih menjadi Jurnalis?

Lebih ke passion. Saya memang dari kecil sudah senang baca, ketemu orang, ngobrol, awalnya lebih ke situ sih basic-nya. Kemudian saya ikut kursus public speaking sampai akhirnya dapat kesempatan pertama di RCTI. Saya berpikir untuk coba terjun di sini (jurnalistik), kalau saya suka pasti kan akan terus bertahan, kalau tidak suka ya sudah. Mumpung masih muda jadi masih bisa pindah daripada saya tidak mencoba sama sekali, tapi akhirnya tetap bertahan sampai sekarang.


Katanya dulu pernah bekerja sebagai agen pemasaran ya?

Betul, karena ada kesempatan di situ. Marketing, saya rasa juga tidak beda jauh dengan jurnalistik, butuh skill untuk mendekati orang dan berbicara, jadinya saya jalani pekerjaan itu. Selain itu diluar pekerjaan saya juga mengambil kursus (public speaking) untuk menambah kemampuan saya juga.

Ada kekhawatiran dari keluarga ketika memutuskan untuk menjadi jurnalis?

Khawatir banget, karena tiba-tiba semuanya berubah. Biasanya saya bekerja dengan jam kerja yang jelas tiba-tiba berubah menjadi sift-sift-an, kadang bisa masuk tengah malam atau bahkan subuh. Apalagi dulu waktu di RCTI, pernah di program jalan jalan (Gapura) bisa sampai pergi ke daerah yang tidak ada sinyal, sampai tidak bisa dihubungi berhari-hari. Orang tua, terutama ibu saya yang paling khawatir karena kalau ada apa-apa dia tidak tahu, kemudian kalau harus meliput kegiatan seperti unjuk rasa yang anarkis dia juga benar-benar khawatir.

Anda memiliki basic pendidikan di teknik kimia, tetapi berprofesi sebagai jurnalis. Apakah ada kendala?

Gak sih, karena sambil belajar juga. Bahkan kalau saya lagi meliput hal-hal yang ada hubungannya dengan teknologi, saya jadi lebih mengerti karena sudah punya basic-nya. Kalau mungkin wartawan lain masih bingung dengan istilah-istilah Kimia, saya jadi sudah mengerti.

Anda dikenal mampu menguasai sejumlah program dengan baik, dari Ekonomi, Hard News, Soft News, maupun olahraga. Bagaimana Anda melakukannya?

Kalau ekonomi kebetulan saya suka, jadi saat ini saya lagi enjoy-enjoy-nya karena memang pada awal masuk di sini (Metro TV) saya sempat minta untuk ditempatkan di desk ekonomi, tapi karena kebetulan pada waktu itu kebutuhannya lebih ke berita yang umum jadi baru saat ini dapat kesempatan di ekonomi. Kalau di program sport, saya lebih sering nonton dan baca tentang pertandingan saja biar lebih mengerti. Kemudian kalau untuk Hard news dan Soft news mungkin lebih ke cara membawakannya saja, serta tanya-tanya ke senior juga tentang karakternya dalam membawakan program tersebut.

Pengalaman menarik apa sih yang pernah dialami saat menjadi Jurnalis?

Kalau di acara jalan-jalan (Gapura), pergi ketempat-tempat yang secara pribadi belum tentu bisa saya kunjungi kecuali pada saat liputan, seperti ke pelosok Kalimantan, ke tempat Suku Dayak, serta Gunung Krakatau. Bisa mengunjungi tempat-tempat tersebut menurut saya itu Priceless banget. Terus kalau di Metro TV, bisa masuk ke Istana untuk wawancara Jusuf Kalla dan Presiden, meskipun memang tidak secara eksklusif.

Apa sih suka dukanya menjadi Jurnalis?

Tidak punya waktu seperti orang kerja biasa, dimana orang lain saat tanggal merah libur kita tidak bisa, liburnya tergantung sift atau program yang sedang dipegang. Kebetulan saya saat ini kan programnya dari senin hingga jumat, jadi saya libur sabtu dan minggu. Kalau dulu kan tergantung program apa yang saya pegang, kalau programnya ada di hari Sabtu dan Minggu ya tetap harus masuk.

Bagaimana profesi News anchor menurut pandangan Anda?

Menurut saya sih harus yang berwawasan luas ya, kemudian lebih ke humble karena kita harus berhadapan dengan berbagai macam orang kan.


Apakah ada kegiatan lain yang dilakukan diluar jurnalistik?

Bisnis. Jadi dengan beberapa teman, saya punya perusahaan yang menjadi supplier bahan-bahan yang dibutuhkan industri, khususnya pertambangan.

Setelah 5 tahun menjadi News Anchor,  ada keinginan tidak untuk turun ke lapangan lagi mencari berita?

Oh! Kita tetap jadi reporter juga kok tapi memang tidak untuk berita-berita harian lagi, liputannya lebih ke wawancara sosok-sosok tertentu. Kalau untuk berita-berita umum memang lebih ditugaskan ke reporter-reporter baru.

Ada keinginan untuk punya program sendiri?

Pengen. Tadinya Yourmoney, tapi kemudian di buat harian dan kebetulan tayangnya di 8-11 show bukan di wideshot. Akhirnya saya diminta oleh produser wideshot untuk di satu program saja biar ada kekhasan.

Siapa wartawan senior yang Anda jadikan panutan?

Andersoon Cooper dan Najwa Shihab

Kenapa?

Anderson Cooper, CNN. Karena dia enak banget dalam membawakan acara, mau itu soft news, hard news, ataupun dialog semuanya enak dan cara dia berbicara serta membawakannya pun mengalir saja. Kalau Najwa Shihab, saya lebih melihat ke kemampuan dia untuk meloby dan network nya.

Sebenarnya dulu cita-cita Anda apa sih?

Dulu ingin jadi dokter. Tapi sebenarnya sih dulu suka nonton berita tapi gak menyangka akan bisa jadi presenter/news anchor. Kalau dokter kan ada jenjang kariernya, harus kuliah kedokteran dulu baru kemudian bisa jadi dokter sementara kalau news anchor/ presenter kan (dulu) gak tahu harus kuliah dimana.

Harapan untuk dunia jurnalistik Indonesia ke depannya?

Harapannya supaya bisa lebih bebas, tidak terlalu banyak larangan. karena kita kan tujuannya untuk kepentingan masyarakat, jadi tidak mengikuti keinginan pemilik atau pemegang saham.

Saat ini kan banyak media yang lebih menjadi corong pihak-pihak tertentu, menurut pandangan Anda bagaimana?

Sayang banget. Baiknya media itu netral, tidak menunjukkan keberpihakkannya dan selalu cover both side.

Ada tips/pesan-pesan untuk teman-teman mahasiswa yang ingin menjadi jurnalis?

Harus punya bekal ilmu dulu, seperti masuk sekolah broadcast. Tapi kalau memang sudah terlanjur kuliah di bidang lain mungkin bisa ditambah dengan kursus juga untuk menambah kemampuan, sama mencari kesempatan untuk bisa berkarier di media. Mungkin bisa dimulai dengan mengirim artikel ke majalah atau koran.

#Hilman Khairul Lisan

 *Artikel ini dimuat di tabloid Industria edisi VIII Bulan Juli 2013, oleh Lembaga Pers Mahasiswa (LPM) Industria, Sekolah Tinggi Manajemen Industri (STMI). 
Baca juga artikel Di Balik Wawancara Eksklusif dengan Lucia Saharui dan Tabloid, Karikatur, dan Lucia Saharui


Kamis, 22 Agustus 2013

Nostalgia Program-Program Misteri di TV

Ada gak sih yang masih ingat sama program-program horor yang dulu pernah menjamur di hampir tiap stasiun TV di Indonesia? Program-program yang secara keseluruhan mengusung tema yang sama, namun disajikan dengan kemasan berbeda. Mulai dari cerita tentang hantu, uji nyali, penelusuran tempat-tempat angker, bahkan sampai pengusiran hantu.
            Ya, program-program tersebut memang sempat booming di Indonesia, tapi seiring berjalannya waktu program mistis tersebut pun akhirnya meredup dan menghilang dari kancah pertelevisian di negeri ini. Entah karena penontonnya yang semakin sedikit, atau karena dilarang? Setidaknya sih hilangnya program misteri (Promis) tersebut cukup menyegarkan dunia pertelevisian Indonesia, serta memberikan alternatif pilihan tontonan yang baik untuk masyarakat.
            Secara pribadi sih gue termasuk orang yang menikmati promis sebagai pilihan tontonan. Tapi semakin lama promis-promis baru yang bermunculan malah semakin ngawur, dari yang pemainnya tampil dengan pakaian alakadarnya alias minim hingga ke prosesi pengusiran arwah yang kalau dilihat lebih jauh malah terkesan lucu, lantaran proses pengusiran hantunya yang rada aneh dan agak lebay hhehe.
Berikut beberapa Promis yang pernah gue tonton dan masih gue inget:

      1.     Kisah nyata, Misteri (Anteve)



           Promis pertama yang gue tonton adalah “kisah nyata, Misteri,” eit, itu bukan nama majalah ya, tapi nama promis yang pernah tayang era 90an di Anteve. Mirip program Kismis (Kisah Kisah Misteri) tapi tanpa host, narator atau pembuka acaranya biasanya dibawakan oleh salah satu pemeran dalam cerita tersebut. Sebetulnya lebih mirip drama misteri sih, tapi berhubung masih satu tema sama promis yang lain , jadinya ya disebut promis aja deh.
 Episode terlama yang gue inget, atau mungkin ini episode pertama yang gue tonton, adalah yang judulnya “Makhluk dari Neraka” dimana hantu yang muncul pada cerita tersebut berupa makhluk buruk rupa berwarna merah dan berekor (seinget gue sih berekor). Endingnya tuh hantu hilang pas di kasih sate yang isinya cabe sama bawang merah, hadeee ini emang aneh banget ceritanya, tapi pas dulu gue tonton tuh drama misteri takutnya bukan main, sampai-sampai gue gak berani ke kamar mandi sendiri hahaha.
Terus ada lagi cerita yang mungkin jadi favorit gue nih, yaitu cerita tentang hantu wanita alias Mrs. K. Jadi ceritanya kan ada orang yang baru meninggal, terus dianter ke rumahnya pake ambulance, nah pas lewat hutan jati kebetulan ada pohon tumbang yang malang atau nutupin jalan. Lantaran gak ada akses lain, akhirnya tuh supir ambulance sama temennya harus nyingkirin batang pohon dari tengah jalan. Tapi belom sempet dipindahin tiba-tiba batang pohon tersebut berubah wujud jadi sosok hantu wanita (gue inget banget nih pemerannya, mukanya rada oval terus yang paling serem adalah matanya melotot gede banget. Nah sampe sekarang klo gue mereka-reka rupa Mrs. K kayak apa, ya yang terlintas adalah mukanya doi tuh). Nah disini nih lucunya, karena ketakutan disamperin Mrs. K si supir ambulance sama temennya ngumpet di dalam ambulance, terus ada scene “kucing-kucingan” sama Mrs. K sampai akhirnya tuh ambulance ditinggal sama mereka berdua.
Konyolnya, ketika si Mrs. K “ngegeratak” isi ambulance, doi nemuin tuh jenazah dalam bentuk pocong. Nah ternyata si pocong masih hidup alias mati suri, karena ngeliat sosok Mrs. K di depan matanya, sang “pocong” pun lari tunggang langgang minta bantuan, sampai akhirnya ketemu sama tukang ojek. Karena dikira pocong betulan, larilah sang tukang ojek dengan meninggalkan motornya hehe, akhirnya tuh motor dipake sama “pocong” buat balik ke rumahnya. Nah, ada satu adegan dimana si pocong ini ngebawa motornya sambil ngebut sampai standing alias ngetril. Sumpah ini lucu gila, gue ngakak guling-gulingan liat adegan yang itu hahahaha.
Promis Misteri emang rada lama tayangnya, dari gue TK sampai SMP. Tapi itu putus nyambung acaranya, gak terus-terusan. Terakhir gue tonton nih program pas Anteve nayangin edisi terbaru dari Misteri, judulnya kalau gak salah sih “Menikah dengan Hantu.” Ceritanya ya tentang orang yang jatuh cinta sama perempuan yang ternyata adalah hantu. Si pria ketemu sama si perempuan pas malem-malem di tengah kebun pisang, kalau gak salah sih si cowok lagi mudik ke kampung halamannya. Karena sih cowok suka sama tuh cewek alias hantu, tiap malem si cowokpun di gentayangin sama tuh hantu cewek. Lanjutannya sih gue lupa, yang gue inget endinya pas sih cowok nebas jantung pohon pisang tempat si hantu cewek bersemayam.
Menurut gue, Misteri adalah serial misteri terbaik yang pernah gue tonton dan belum ada yang bisa nandingin sampai detik ini. Dengan cerita yang gak terlalu rumit, namun ditunjang dengan akting pemainnya yang bagus, Misteri layak dinobatkan sebagai program misteri terbaik di Indonesia. Belakangan gue nemuin uploadannya di Youtube, waduh jadi nostalgia lagi nih masa-masa bocah hahaha.

    2.      Kisah Kisah Misteri (Kismis) (RCTI)

Promis selanjutnya adalah Kismis atau Kisah Kisah Misteri yang tayang di RCTI, pertama kali gue liat teasernya pas hari minggu, pasca Piala Dunia 2002. Nah, disitu disebutin beberapa peristiwa yang menjadi urban legend di masyarakat Indonesia, khususnya di Jakarta, diantaranya adalah peristiwa Bintaro, Korban kerusuhan Mei 98, sampai cerita tentang Mrs. K, Pocong, dan om Gondo.
            Promis ini berkonsep tentang kisah nyata dari nara sumber yang di reka ulang dalam sebuah cerita. Nah, sebelum reka ulang di tanyangkan biasanya si Caroline Zahri selaku host mewawancarai si narsum soal pengalaman misteri nya, ditengah penuturannya si narsum akan mengucapkan kalimat, “begini ceritanya..” yang kemudian menjadi begitu booming selama program Kismis ditayangkan.
            Awalnya sih bagus, akting pemainnya natural dan gak dibuat-buat, termasuk make up hantunya. Tapi makin lama ko’ jadi agak lebay ya? mulai dari narsum yang over acting hingga make up hantunya yang berantakan. Bukannya takut, tapi malah jijik gue liatnya, secara make upnya lebih menonjolkan luka dan darah, daripada ekspresi si hantu saat menakut-nakuti korbannya.
            Tayang tiap kamis jam 9 malam, Kismis jadi program yang paling fresh pada waktu itu, dimana belum terlalu banyak program sejenis yang dikemas se entertain Kismis. Selain itu, cerita-cerita yang diangkat juga bukan cerita ecek-ecek (awalnya sih gitu), bahkan saking booming nya ini program sampai-sampai dibikin edisi minggu nya, tapi ya kalau dari segi cerita sih gak jauh jauh dari yang hari kamis, cuma harinya aja yang ditambah.
            Sayangnya, penyakit program kejar tayang ya itu, kualitasnya yang menurun. Ceritanya udah yang gak karuan, dari serem jadi lucu (tiap endingnya pasti dibikin ngegantung dan ekspresi dari aktor dan hantunya juga kocak).
            Tapi, meskipun begitu Kismis tetap program yang cukup oke pada masanya. Bahkan bermula dari Kismis lah muncul promis sejenis yang secara konsep dan penampilan gak jauh beda sama Kismis. Gue harap sih RCTI mau nayangin lagi program ini, minimal di upload ke Youtube ke’ tapi untuk yang edisi awal-awal aja ya, yang masih original dan belum kacau balau hantunya hehe.

  1. Dunia Lain (Trans TV)
Promis yang satu ini generasi kedua dari era hororisasi di pertelevisian Indonesia setelah Kismis. Seangkatan dengan program Percaya Gak Percaya di Anteve, konsepnya pun nyaris sama, namun Dunia Lain punya ciri khas tersendiri, yakni uji nyali. Uji nyali Dunia Lain merupakan segmen andalah dari program misteri (kalau gak salah) yang pertama di Trans Tv. Di pandu oleh host Hari Pantja, program ini mampu merebut hati para pencinta hantu dan sebangsanya.
Segmen pertama dari program ini adalah penelusuran tempat-tempat yang dianggap angker atau dikeramatkan oleh masyarakat setempat. Penelusuran biasanya dilakukan bersama dengan paranormal dan juru kunci atau penjaga lokasi yang dikunjungi. Kalau menurut gue pribadi sih lebih suka nonton segmen pertama ini, kenapa? Karena selain lebih serem, kita juga jadi lebih mendapat informasi tentang tuh tempat dari si penjaga ataupun sang paranormal.
Segmen kedua, apalagi kalau bukan uji nyali. Uji nyali biasanya dilakukan di lokasi yang dianggap paling angker atau paling banyak terjadi aktivitas makhluk gaibnya. Durasinya selama tiga jam, dan dari pukul 00.00 sampai pukul 04.00 dini hari. Gue gak terlalu suka sama segmen yang ini, selain cuma ngeliatin orang diem di tempat gelap, penampakan yang ditunggu pun minim, selebihnya cuma denger suara benda jatuh. Tapi, setelah berkali-kali uji nyali tanpa hasil akhirnya pada epsiode Lawang Sewu, peserta uji nyali “berhasil” ditampakkan oleh sosok hantu menyerupai Mrs. K. Uji nyali sendiri dilangsungkan di ruang bawah tanah yang digunakan sebagai area pendingin suhu sekaligus berfungsi sebagai penjara bawah tanah pada masa penjajahan. Setelah episode yang cukup menggemparkan itu segmen uji nyali menjadi segmen yang paling ditunggu oleh pemirsa program Dunia Lain.
Segmen ketiga, ini diisi oleh pandangan tokoh agama atau ahli spiritual dalam menyikapi fenomena gaib yang ada di masyarakat, tentang bagaimana kedudukan manusia terhadap makhluk gaib sebangsa Jin, Setan, dan sebagainya. Intinya sih manusia gak perlu takut sama makhluk beginian, terlebih sampai minta tolong yang jatuhnya menjadi perbuatan musrik. Kalau segmen ini sih gak terlalu gue perhatiin ya, secara emang durasinya yang sedikit dan gak terlalu panjang isinya, jadi ya sekedar lewat aja. Tapi, walau bagaimanapun gue setuju sama pandangan para ahli tersebut bahwasanya kita sebagai manusia gak boleh takut atau bahkan tunduk sama makhluk-makhluk begituan.
Program Dunia Lain sempat dihentikan, namun belakangan program lanjutannya muncul lagi di stasuin Tv saudaranya Trans TV, yaitu Trans 7. Meskipun ada perubahan dari segi nama menjadi [masih] Dunia Lain, tapi secara keseluruhan konsep acara masih sama hanya saja segmen uji nyali disini jadi segmen utama, dari awal sampai akhir dan dilangsungkan selama dua malam. Program [masih] Dunia Lain sendiri berlangsung kurang lebih sekitar satu jam, jadi bisa kebayangkan seberapa ngeboseninnya ini program..

  1. Percaya Gak Percaya (Anteve)
Nah, ini salah satu promis favorit gue, program yang menurut gue paling nyeremin. Konsepnya hampir sama dengan Dunia Lain, yang membedakan adalah tidak adanya segmen uji nyali. Jadi, hampir lebih dari separuh acara lo bakal di ajak keliling tempat-tempat angker sama hostnya yaitu Harsya dan co Host atau ahli supranatural Leo Lumanto, atau yang biasa akrab di panggil Pak Leo.
Gue gak terlalu hafal sama tiap segmen di program ini, tapi yang paling gue inget adalah segmen penelusuran tempat-tempat gaib oleh pak Leo dan Harsya, kadang ada bintang tamunya juga sih. Nah, jadi disini lo diajak sama mereka untuk menelusuri tempat angker, biasanya dilakukan pada malam hari. Yang paling gue demen adalah penuturan pak Leo mengenai sejarah kelam dari tempat-tempat tersebut melalui penglihatan supranaturalnya, selain itu pengambilan gambar lokasi yang menunjukkan kesan angker dari tempat tersebut baik pada saat narasi maupun pada saat penelusuran membuat nuansa horor makin kerasa, ditambah backsoundnya yang ala-ala kuburan banget. Pokoknya mantep banget deh.
Terkadang Pak Leo mangajak sang host atau bintang tamu untuk berinteraksi dengan makhluk gaib, baik dengan cara membuka mata batin atau dengan cara menyentuh, menyentuh? Ya, menyentuh. Jadi si Harsya akan diminta untuk berkonsentrasi kemudian dia dituntun oleh pak Leo untuk meraba makhluk halus tersebut dengan media telapak tangan. Kalau dia berhasil menyentuh makhluk halus maka dia akan merasakan rasa hangat cenderung panas, serta akan ada sensasi “membal” apabila ditekan (kurang lebih sih begitu).
Program ini tayang tiap pukul 22.00, tapi bukan hari Kamis seperti promis-promis kebanyakan, melainkan pada hari Rabu. Kenapa Rabu? Ya kurang tau juga sih, tapi bagaimanapun program ini mampu membuat gue parno gila pada saat nonton sendirian di kamar, gelap-gelapan sambil nutupin muka pake bantal dan selimut hahaha.. Kalau gak salah ini program ada pas gue SMP kelas satu, yang berarti sekitar tahun 2003 an lah.

  1.  TV Misteri (TPI/MNC)
            Program yang satu ini hampir mirip sama program “kisah nyata, Misteri” Anteve, namun bedanya kalau “Kisah nyata, Misteri” itu berdasarkan kisah nyata, kalau TV Misteri lebih ke fiktif. Hantu-hantunya pun lebih mengadaptasi pada hantu luar, seperti Drakula, Vampir, Manusia Srigala dan sebangsanya.
            Gue pribadi sih gak terlalu suka sama program ini, lantaran lebih banyak drama dan agak lebay juga sih. Meskipun begitu, promis ini cukup nyeremin loh, karena dari segi make up dan akting cukup bagus lah, apalagi ekpresi hantu-hantunya. Jalan cerita serial misteri ini kurang lebih mirip film-film horor Hollywood, dimana ada jagoan dan musuh yang tidak lain adalah monster-monster tersebut.

  1. Ekspedisi Alam Gaib (TV7/Trans7)
Program ini berbeda dengan promis-promis yang lain. Kalau promis biasanya hanya mengangkat urban legend yang udah umum, kayak suster ngesot, Mrs. K, pocong, dsb. tapi disini mereka mengangkat tentang makhluk-makhluk sebangsa jin yang menjadi mitos tersendiri bagi masyarakat yang tinggal di pedalaman. Misal, penelusuran tentang legenda ular putih dsb.
Selain itu, dalam program ini tim ekspedisi akan menelusuri tempat-tempat dengan medan yang ekstrem, seperti hutan, sungai, dan gua. Jadi selain cukup serem program ini juga terkesan seru karena dikemas layaknya film dokumenter.
Dalam setiap episode, biasanya tim ekspedisi akan menggunakan kamera baik itu yang bawa oleh tiap personel maupun kamera pengamat yang diletakkan di tempat-tempat tertentu. Tujuannya adalah supaya kamera tersebut dapat menangkap penampakan sedekat dan sebaik mungkin. Tapi meskipun udah dibekali dengan alat yang lengkap dan canggih, ternyata tim ekspedisi belum pernah mendapatkan gambar penampakkan senatural dan seakurat seperti yang diharapkan, lantaran gambar yang diambil dilakukan di tengah-tengah alam liar serta waktu pengambilan gambar pada malam hari sehingga pencahayaan yang dihasilkan sangat kurang.
Biasanya pada akhir penelusuran akan ditampilkan gambar-gambar yang disimpulkan sebagai sebuah penampakan makhluk gaib, tapi kalau di lihat lebih jauh bentuk-bentuk makhluk gaib yang dianggap penampakan itu hanya sebatas sketsa hasil dari penafsiran tim dan editor kayaknya, masih jauh dari penampakan pada umumnya. Bayangkan aja, masa gambar titik atau garis-garis gak jelas berubah jadi muka orang, atau bahkan bentuk binatang buas yang mereka anggap sebagai makhluk jadi-jadian alias siluman.
Belakangan, program serupa mulai ditayangkan kembali dengan judul “Jejak-Jejak Misteri” namun dengan konsep yang sedikit berubah. Konsepnya tetap ekspedisi, tapi target yang dicari bukan makhluk halus semata melainkan makhluk-makhluk yang menjadi legenda masyarakat setempat, umumnya  berupa ular raksasa atau bahkan urang pandak (semacam kera besar yang mirip  manusia, urban legend masyarakat Sumatera Barat).
Secara keseluruhan gue juga suka sama program Ekspedisi Alam Gaib. Sukanya lebih ke jalan cerita sama suasana penelusuran aja sih yang menurut gue sedikit mencekam. Gimana gak mencekam, lo keluyuran tengah malem di hutan buat nyari makhluk halus dan siluman, ada-ada aja dah.

  1. Gentayangan (TPI/MNC)
Ada yang inget sama Uka-Uka? Nah, Uka-Uka sendiri merupaka salah satu segmen dari promis yang satu ini. Mirip sama uji nyalinya Dunia Lain, tapi kalau yang ini versi aneh bin kocaknya kali ya. kenapa kocak? Karena host Uka-Uka lebih nyeremin dari pada penampakannya sendiri yang pada kenyataannya hampir gak pernah nongol, terus juga pembawa acaranya yakni Toro Margens juga tampil sedikit aneh, dengan cara bicara dan gaya yang diserem-seremin, tapi malah terlihat lucu dan kocak.
Pada salah satu episode, kalau gak salah waktu uka-uka dilangsungkan di bawah pohon bambu yang katanya sangat angker, kemudian sang peserta uka-uka memutuskan mundur karena gak kuat dan sempet diganggu sama makhluk halusnya. Nah, ketika gambar dialihkan ke Toro Margens tiba-tiba si om yang satu ini kesurupan, entah bener atau gak tapi kesurupannya lumayan lucu, jadi inget dia waktu akting jadi pemeran antagonis haha
Nilai plus program yang satu ini adalah, selain jam tayangnya yang gak terlalu malem, juga karena ditayangkan secara live. Jadi gak heran kalau tiap episode uka-uka penonton yang hadir pengen nonton suka membludak, tapi kalau udah mau mulai sih penontonnya disuruh minggir.
Secara pribadi gue gak terlalu suka sama promis yang satu ini, disamping konsepnya yang mirip sama dunia lain, terus juga cara penyajian acaranya juga gak terlalu serem, alias garing, bahkan malah jadi lucu karena tingkah Toro Margens dan host Uka-Ukanya.

  1. Pemburu Hantu (Lativi)

            Program Pemburu Hantu merupakan program yang berkonsep “Jasatainment” wkwkwk.. kenapa jasatainment? Karena dalam setiap episodenya mereka selalu melakukan pengusiran makhluk gaib di rumah penduduk yang merasa terganggu dengan kehadiran makhluk supranatural tersebut. Jadi, sambil shooting mereka juga melakukan jasa pengusiran hantu di rumah-rumah warga hehehe.
            Dalam setiap ritual pengusiran yang dilakukan, biasanya tiap personel Pemburu Hantu memiliki tugasnya masing-masing. Ada yang bertindak sebagai penangkap hantu, ada yang menjaga botol (kayaknya posisi ini yang paling enak dan makan gaji buta banget), bahkan ada yang bertugas melukis sosok gaib yang bersemayam dalam rumah si klien. Sosok gaib yang digambarkan biasanya berupa siluman, jin, dan sebangsanya.
            Pada setiap melakukan perburuan biasanya lokasi akan dipenuhi oleh kehadiran warga setempat yang penasaran dengan prosesi penangkapan arwah yang katanya penasaran dan mengganggu penghuni rumah. Setelah melakukan prosesi pembersihan, biasanya rumah klien akan ditempeli stiker yang mirip-mirip kayak logonya Ghost Buster.
            Gue sendiri gak terlalu tertarik sama promis yang satu ini karena terlalu aneh dan kurang menarik buat acara hantu-hantuan, dimana kesan seram dan angker hanya ditampilkan dari backsound yang kadang hidup kadang mati, selain itu lokasi perburuan juga ramai dikunjungi warga serta terlalu terang sehingga gak ada seram-seramnya barang sedikitpun.

  1. The Most Scariest Place On Earth (Metro Tv)

Pasti banyak yang gak percaya kalau Metro Tv pernah menayangkan program kayak gini, mengingat Metro Tv merupakan stasiun Tv berita pertama di Indonesia. Program yang juga ditayangkan di National Geographic Channel ini menampilkan tempat-tempat yang dikenal angker dan mempunyai sejarah panjang nan kelam, salah satunya adalah Chillingham Castle di Inggris.
Konsep acaranya seperti penulusuran ke lokasi angker, biasanya berupa Kastil, kemudian para peserta akan diajak berkeliling mengunjungi beberapa ruangan yang paling angker dan memiliki sejarah yang kelam bin menakutkan. Salah satu ruangan yang paling gue inget di Chillingham Castle adalah ruangan penyiksaan dan satu ruangan yang gue lupa namanya, tapi termasuk yang terseram di Kastil tersebut.
Setelah dibekali informasi oleh si penunggu Kastil, peserta akan dipisah satu persatu ke salah satu ruangan sambil wajahnya ditutup kain, sehingga peserta gak akan tau kemana dia akan dibawa. Peserta juga dibekali kamera yang dipasang di badan, sehingga penonton dapat melihat ekspresi dari peserta saat dia menelusuri lokasi yang dianggap berhantu tersebut.
Ini termasuk promis favorit gue, karena benar-benar memenuhi kriteria untuk suatu program misteri yang bagus. Gak terlalu dibuat-buat, suasananya yang emang udah serem dari sananya, backsoundnya yang minimalis tapi bikin bulu kuduk merinding, kemudian sejarah kelam lokasi yang emang masuk diakal, serta ekspresi peserta yang natural saat dihadapkan dengan gangguan-gangguan makhluk halus penghuni Kastil.
Tayang tiap hari kamis, pukul 19.05. Gue inget banget tiap nonton ini gak berani dalam keadaan sepi, jadi musti pindah ke kamar nenek gue di bawah untuk numpang nonton Tv hehe.. tapi tetep sendirian sih, cuma kamarnya kan dibawah dan dekat sama ruang tamu, jadinya agak sedikit berasa rame lah pas nonton tuh program.

  1.  Penampakan (Lativi)
Ini promis lain dari pada yang lain, lantaran cuma memunculkan penampakan aja, tanpa ada uji nyali serta penelusuran yang bertele-tele. Kalau program lain lebih mengutamakan suasana seram yang ditunjukkan dari suasana tempat kosong yang dianggap angker, program ini justru memberikan bentuk penampakan secara terang-terangan.
Udah berapa sering penonton nungguin acara uji nyali sama uka-uka sampai terkantuk-kantuk cuma demi menyaksikan sebuah penampakan yang pada kenyataannya nihil. Di program ini hampir semua jenis hantu, baik itu Mrs. K, Pocong, Sampe hantu tingkat kampung pernah ditampilkan di sini.
Ko’ bisa? Sebelum pengambilan gambar dimulai biasanya kamera dikasih doa dan taburan kembang atau apalah itu, fungsinya supaya “mata batin” kamera tersebut kebuka sehingga bisa menangkap bentuk makhluk kasat mata.  Program ini cukup bagus menurut gue, kalau dilihat dari penampakan-penampakan yang pernah ditayangkan. Tapi kembali lagi ke soal waktu, penampakan yang ditunjukkan cuma muncul selama sekian detik, sementara kita yang nonton sambil penasaran harus nunggu beberapa menit demi si penampakan tersebut. Lama-lama ya males juga nontonnya, keburu ngantuk, apalagi tayangnya kalau gak salah sekitar pukul 22.00, hadeeee.. mending tidur aja kali ya.

*******

Kurang lebih begitulah beberapa macam promis yang pernah eksis di Tv pada awal 2000 an, emang gak semuanya gue tulis lantaran gak semua program misteri yang tayang gue tonton. Seinget gue sih masih ada program-program sejenis yang pernah tayang di beberapa Tv, seperti TPI dan Lativi. Khusus untuk Lativi, ini Tv lumayan banyak program misterinya tapi gak semuanya bagus, sebagian malah lebih mengumbar keseksian para pemerannya di banding cerita hantunya.
Kalau dibandingkan dengan promis yang ada sekarang, promis di atas mungkin lebih bagus dan lebih bervariatif. Selain kesan seram yang di munculkan jauh lebih kerasa, bentuk penyajiannya pun terkesan lebih serius dan mengedepankan kualitas, seenggaknya untuk ukuran program misteri acara-acara di atas termasuk baik lah.
Seumpama ada yang punya cerita tentang program-program misteri yang pernah tayang tapi gak sempet ditulis di sini, mungkin bisa sekalian ditambahin juga tuh. Siapa tau ada yang lebih seru dari promis yang udah ditulis di atas J.
Baca juga Beberapa Program Misteri Lokal yang Memiliki Kesamaan dengan Program Misteri Internasional


Senin, 19 Agustus 2013

Pengalaman Menulis Untuk Media

Beberapa waktu yang lalu, tepatnya di bulan Juli. Gue berinisiatif ngirimin artikel ke Koran Sindo, untuk rubrik Poros Mahasiswa. Saat itu temanya adalah "Potensi Keberagaman Indonesia". Sebagai orang Indonesia yang besar dalam lingkungan yang beragam (warga komplek gue emang beragam, dari orang Sumatera sampe Maluku dan mungkin Papua ada di sini hehe) gue pun berkeinginan untuk menuliskan tentang keberagaman dari sudut pandang gue, dan alhamdulillah di bulan Ramadhan yang penuh rahmat itu artikel gue dimuat juga, padahal belom ada seminggu gue kirim (Jumat pagi artikel rampung langsung kirim, Senin udah dimuat). Sebagai penutup, gue sertakan naskah asli tanpa edit hasil tuliasn gue yang gue kirimkan ke redaksi Sindo, serta link hasil tulisan gue yang udah lolos edit dan dimuat. Selamat membaca, dan mohon maaf klo isi tuliasannya agak sotoy hehe

Memperkuat Ketahanan Pangan melalui Keberagaman

Sebagai negara kepulauan, Indonesia tentunya menjadi bangsa yang sangat majemuk, baik dalam hal budaya, bahasa, maupun sumber daya alam. Bicara tentang sumber daya alam, tentunya sudah tidak diragukan lagi bahwa Indonesia memiliki potensi alam yang sangat menjanjikan, baik dari sektor perikanan, pertambangan, pertanian, maupun flora dan faunanya. Akan tetapi, kekayaan alam yang berlimpah tersebut tidak sepenuhnya dikelola secara maksimal, bahkan tidak begitu diperhitungkan lantaran nilai ekonomisnya yang tidak begitu tinggi.
Keberagaman yang dimiliki Indonesia sudah seharusnya diapresiasi dalam bentuk nyata, bukan lagi menjadi simbolisasi semata. Pemanfaatan sumber daya alam dengan tidak mengenyampingkan nilai-nilai lokal patut dikedepankan guna meningkatkan kemakmuran. Pemanfaatan sumber panganan pokok di setiap daerah menjadi contoh paling sederhana dalam mewujudkan hal tersebut. Keberagaman dari segi pangan inilah yang seharusnya dikembangkan oleh pemerintah dalam memenuhi kebutuhan pangan di beberapa daerah di Indonesia.
Hal tersebut nampaknya telah disadari pemerintah dengan dikeluarkannya Peraturan Presiden RI Nomor 22 tahun 2009, tentang Kebijakan Percepatan Penganekaragaman Konsumsi Pangan Berbasis Sumber Daya Lokal. Akan tetapi, diversifikasi pangan yang telah digalakkan pemerintah seolah terlambat, mengingat telah tingginya jumlah konsumsi beras nasional yang telah mencapai 102 kg per tahun, menempatkan Indonesia sebagai negara dengan konsumsi beras terbanyak di dunia.
 Hal ini seharusnya dapat dihindari, mengingat secara geografis tidak semua daerah di Indonesia dapat ditanami padi, yang berarti tidak semua masyarakat Indonesia mengkonsumsi beras. Pemanfaatan bahan pangan lokal seperti umbi-umbian di daerah yang tidak menghasilkan padi menjadi solusi penting, mengingat secara tradisional hal tersebut sudah dilakukan sejak masa nenek moyang mereka.
Selain itu, meningkatkan konsumsi panganan lokal seperti umbi-umbian atau sayur-sayuran tentunya akan menaikkan nilai ekonomis pada komoditi lokal tersebut. Disamping itu, peningkatan konsumsi panganan pokok lokal diperkirakan mampu meningkatkan kesejahteraan masyarakat setempat yang menggantungkan hidup dari sumber panganan pokok tersebut, dan juga diharapkan mampu mengurangi tingkat pengangguran di beberapa daerah, lantaran sumber daya manusia yang ada akan terserap ke dalam sektor industri pangan daerah tersebut.
Disamping untuk memenuhi kebutuhan pangan daerah. Pemanfaatan keberagaman panganan pokok lokal juga dapat digunakan sebagai magnet industri pariwisata. Mengingat keanekaragaman panganan pokok yang dimiliki tiap daerah berbeda beda, tentunya menjadi daya tarik sendiri bagi wisatawan, khususnya wisatawan mancanegara dan sekaligus menunjukkan Indonesia sebagai negara yang kaya akan sumber daya alam, termasuk kulinernya.
 Apabila program diversifikasi pangan dapat dilakukan dengan baik, bukan tidak mungkin ketahanan pangan nasional akan tercapai, mengingat begitu besarnya potensi sumber daya alam yang dimiliki negara untuk memenuhi kebutuhan pangan nasional. Dengan begitu pemerintah telah mengamalkan pasal 33 UUD 1945 ayat 3 yang berbunyi; “Bumi, air dan kekayaan alam yang terkandung didalamnya dikuasai oleh Negara dan dipergunakan untuk sebesar-besarnya kemakmuran rakyat”.

                                                                                   Hilman Khairul Lisan
                                                             Sekolah Tinggi Manajemen Industri
                                      Penggiat Lembaga Pers Mahasiswa (LPM) Industria
                                                    Program Studi Manajemen Bisnis Industri

Sesudah lolos edit dari meja redaksi, beginilah penampakannya hehe  http://www.koran-sindo.com/node/319596 artikel tersebut dimuat pada tanggal 29 Juli 2013